Kelas Cinta? | Seduction - Stories - Insight (4)
"Hah serius lu belajar tentang begituan?" "Ada gitu kelas tentang cinta-cinta-an?" "Wahahaha ga salah lu, apa ga norak tuh belajar tentang cinta atau deketin cewe?" "Serius haha, ada kelas "cinta" yang ngajarin kita jadi playboy gitu?" Banyak yang mikir orang-orang atapun kita yang belajar ilmu tentang cinta-cintaan ini adalah orang yang aneh, cupu atau kumpulan cowok-cowok putus asa.
Dan ilmu seperti ini awalnya diluar negri dikenal dengan istilah pick up artist atau seduction, lalu kemudian berkembang jadi dating class dan sejenisnya. Dan beberapa orang ada yang punya persepsi bagi mereka yang belajar seperti ini termasuk orang-orang ga baik, nakal dan seterusnya sehingga beberapa orang enggan untuk mempelajarinya. Apakah benar faktanya seperti itu ? Dan ga sedikit juga loh yang antipati, heran sampai nyinyirin buat orang-orang yang belajar ini. Padahal kalau kita mau membuka diri apa yang diajarkan disini sebenarnya adalah bagian dari ilmu pengembangan diri yang mungkin memang target marketnya untuk cowok (buat cewe sebenarnya juga bisa). Jadi kalau kita mau membuka diri yang dipelajarin dari ilmu ini banyak ko selain soal seduction itu sendiri, mulai dari memperbaiki social skills/people skills kita sampai bagaimana cara memperbaiki penampilan kita (untuk ini udah mulai di bahas juga kan dipostingan bagaimana memperbaiki penampilan).
Karena kenyataannya juga mereka yang belajar tentang kelas cinta, seduction ataupun pua adalah para nice guy atau orang baik-baik seperti kita, yang memang mau memperbaiki apapun yang memang menjadi masalah yang mereka hadapi saat ini, terutama mereka yang bingung bagaimana biar mereka bisa berinteraksi dengan lebih baik lagi dengan lawan jenis ataupun sekedar ingin merasakan punya pasangan atau pacar.
Nantinya memang sih akan kita temui banyak sekali mereka-mereka yang kemudian malahan menjadi aneh, nyeremin, merasa bad ass atau berdelusi level akut. Sebenarnya hal seperti ini kalau kita mau jujur akan kita temui dihampir semua bidang juga kok. Ataupun didunia nyata juga ada yang begitu misal di komunitas kita sendiri juga pernah nemuin, ada temen kita (sebut saja namanya franata) yang lagi lari sore bareng cewek, terus ada aja gitu 2 cowok yang ngintil terus dibelakangnya, jadi seakan ingin terus mengendus ngendus aroma yang ditinggalkan si cewek dari kejauhan. Atau juga kemarin pas gw makan sama sahabat gw juga, disalah satu apartemen yang banyak pramugarinya (sebut saja aeropolis), ada tuh satu cowok yang makan dan menghadap ke dua cewek yang lagi duduk cantik manja, dan tuh cowok ngeliatin mereka terus sambil makan, dan dia terus deketin atau ajak ngobrol juga ngga, malahan jadi mirip kaya orang lagi nonton layar tancep.
Atau salah satu yang paling aneh juga, gw pernah dijogja lagi minum es kelapa disekitaran ugm bareng cewek cakep yang memang seorang model bareng temen gw yang lain juga, tiba-tiba ada motor yang ngebut dan geber-geber motornya seakan minta perhatian, terus bolak balik, berhenti dan ikutan pesen juga, abis tu ngeliatin kita terus (ini salah satu momen paling aneh juga yang gw alamin dalam hidup)
Tapi kenyataannya orang-orang seperti itu ya memang nyata ada dan buanyak !!! Apakah orang-orang seperti itu ada yang belajar seduction seperti ini juga? ya ada, dan (mungkin) banyak.
Yah semoga aja mereka memahaminya dengan benar sehingga bisa mengurangi tingkat keanehan dalam diri mereka dan menjadi lebih normal (amiinnn) Okay tapi fakta lainnya sebagian besar orang-orang yang gw temuin yang belajar ilmu seduction ini adalah mereka yang sebenarnya kebanyakan sangat pintar secara akademis, punya otak yang brilian, mudah berkerja sama dan juga orang-orang baik, lugu atau mudahnya adalah tipe nice guy. yang mana sering kali mereka sebenarnya sudah sering sekali mendapatkan banyak pencapaian hebat dalam hidupnya. Tapi ketika harus berhubungan dengan cewek, mereka kemudian menjadi bingung tidak tahu harus bagaimana. Malahan mereka juga heran kalau melihat beberapa orang yang bisa dengan sangat natural, luwes dan mudah buat ngobrol atau bergaul dengan cewek, karena itu adalah hal yang teramat sulit bagi mereka
Jadi jangankan buat jadi player atau jadi “bad guy” bagi sebagian besar mereka sudah bisa ngobrol tanpa harus gemetaran dan bisa berinteraksi normal saja mereka sudah sangat senang, apalagi kalau bisa sampai punya pacar. Karena sebagaian besar dari mereka menurut gw adalah para cowok yang punya etika, sangat perduli dengan sesama, jujur, tidak tega untuk menyakiti hati orang lain dan juga teman yang loyal dan baik. Dan bisa jadi karena sifat baik (atau terlalu baik mungkin) kemudian disuatu waktu dalam hidup nya, mereka malahan di manipulasi, di rendahkan, tidak dianggap, dihancurkan secara psikis, dibodohi, disakiti dan seterusnya oleh lawan jenis ataupun orang sekitar mereka.
Sehingga wajar apabila mereka kemudian mencoba bangkit, berubah, mengobati diri mereka, mencari solusi dan kemudian mencoba hal-hal baru yang ditawarkan didunia seduction ini.
Seperti mulai belajar approach, menjadi lebih extrovert dengan siapa saja, memperbaiki penampilan mereka sampai juga mencoba untuk menghandle lebih dari satu target, yang mana prilaku-prilaku baru ini mungkin sebelumnya tidak pernah terpikirkan akan mereka lakukan.
Memang dalam perjalanannya pada awalnya banyak yang kemudian menjadi aneh (dan terus aneh juga ada sih) tapi kesalahan seperti itu sebenarnya wajar, dengan berjalannya waktu dan ketika mereka menemukan support circle yang bagus dan juga meningkatkan dan memperbaiki terus rasio number game mereka (akan dijelaskan lebih jauh nanti dipostingan lainnya) maka hal-hal tersebut akan terbenahi atau terkalibrasi dengan sendirinya (harusnya ya). Jadi bagi mereka atau kita yang belajar tentang kelas cinta, pick up artist atau ilmu seduction ini, sebenarnya dengan kita belajar untuk mencoba hal-hal baru yang sebelumnya tidak pernah kita lakukan, kita ini secara tidak langsung mulai membuka diri kepada dunia sekitar sehingga lebih banyak orang-orang yang tahu dan mengenal berbagai kualitas bagus yang ada didalam diri kita yang mungkin selama ini hanya diri kita dan sedikit orang yang tahu akan kualitas tersebut.
Dengan membuka diri seperti ini, maka kita menjadi lebih paham bagaimana orang bisa lebih kenal akan segala potensi ataupun keahlian kita diberbagai bidang misal seperti keahlian bermusik, menulis, akting, berkesenian, olah raga dan keahlian-keahlian yang lainnya. Ataupun orang-orang akan menjadi lebih tau kualitas kualitas lainnya yang kita punya, seperti betapa mudahnya kita diajak berkerja sama, seorang yang briliant, bisa dipercaya, caring, smart, loyal dan juga mungkin religius. Belum lagi betapa gigihnya kita dalam mengejar apa yang menjadi mimpi-mimpi kita. yang bisa jadi kualitas-kualitas tersebut adalah sesuatu yang sangat berguna ataupun solusi bagi banyak orang. Selain itu dengan belajar seperti ini sebenarnya ini kesempatan membangun jaringan yang luas, karena nantinya kita bisa bertemu orang-orang yang juga sama-sama ingin berkembang ko, yang mana mereka adalah orang - orang yang juga berkualitas. Dan gw sendiri udah ada komunitasnya juga nih bareng temen-temen gw, jadi kapan-kapan kalau mau ikutan nongkrong bareng silahkan aja sih. Jadi metafora nya mungkin seperti ini ya buat kita yang lagi mempelajari ini, didalam diri kita bisa jadi kita sadar atau tidak sadar bahwa nilai diri kita dari skala 1-10 sebenarnya adalah 8 atau mungkin lebih, atau kalau diistilahkan dengan mobil, bisa jadi didalam diri kita, kita ini adalah mobil mewah sekelas ferari atau roll royce. Tapi karena sifat kita yang introvert atau kita belum paham bagaimana menunjukan potensi terbaik kita, maka selama ini orang atau malah diri kita sendiri nih menilai diri kita dengan tidak sesuai, bisa jadi kita menilai diri kita dibawah 6 atau tampak luar kita seakan terlihat seperti mobil murah yang tidak punya daya tarik. Sehingga adalah tugas kita untuk saat ini belajar agar orang-orang bisa lebih kenal siapa diri kita dan juga berbagai kualitas-kualitas yang kita punya selama ini. Sehingga kita memang bisa menjadi lebih kuat, lebih bernilai dan juga mengenalkan kepada dunia sisi terbaik dari diri kita.
